Tag Archives: jelly

Comments: JAZZ + ROCK = FUSION ???

20 Des

diana krall courtesy beirutnightlifedotcom

Irfan sadurkan artikel tentang musik JAZZ lagi dari Jazz Kaltim (JK) di WordPress sebagai berikut:

Kali ini JK ingin kita beralih membahas suatu artikel di dunia maya dengan judul “JAZZ + ROCK = FUSION???” Artikel ini dapat dilihat pada http://101jass.blogspot.com/search/label/Jazz
Artikel diissued tanggal 3 April 2009, 12:37:00 PM dengan Author: Jass FM. Pada setiap alinea, kami sisipkan komentar dari Jazz Kaltim (JK) dengan font italic. Artikel tersebut disadur sebagai berikut:

Jazz, musik yang sering dianggap musik elite, susah diterima, musik milik generasi tua dan kadang cenderung exclusive karena dinikmati oleh kalangan tertentu saja sebenarnya adalah salah satu jenis musik yang selalu berkembang menyesuaikan jaman. Sejak diperkenalkan musik jazz sebelum Perang Dunia I sampai sekarang, musik jazz senantiasa berkembang mengikuti selera pemusik dan penikmatnya bahkan oleh kaum muda yang gemar musik rock-pun, musik jazz dituntut untuk berubah dan berkembang.
JK: Sebenarnya kalau disimak lebih jauh banyak kalangan non elite Baca lebih lanjut

JAZZ smI vs gayus jjI!

20 Des

Ini dari blog tetangga tentang JAZZ music di http://rt008.wordpress.com sebagai berikut:

Apa-apaan sih ini!….judul yang aneh! Ooeeeoooh, ternyata ini kepanjangan dari: JAZZ sebagai Musik Idola vs gayus jangan jadi Idola!…. Hehehe…
Apa hubungannya musik JAZZ dengan gayus sang “whos who” negara ini? Okay, tentang hubungannya dengan JAZZ nanti nyambung sendiri. Yang jelas, betapa mirisnya saya, Yuliansyah, sebagai sekretaris RT dibilangan Kampung Melayu Tebet, mendengar candaan anak2 muda di salah satu food court mall Taman Anggrek. Memang sih, becanda katanya. Yang membuat saya inconvenient ketika mereka menyebut2 bahwa gayus itu Baca lebih lanjut

Comments: Memahami Musik Jazz (2 – Tamat)

19 Des

JAZZ music logo

Tulisan terakhir dari 2 serial tulisan:
Berikut adalah komentar JK terhadap artikel dengan judul “Memahami Musik Jazz”. Artikel diissued tanggal 3 Juni 2009, 03:42:00 PM and Author: Jass FM. Disetiap paragraf, kami ssipkan komentar dari Jazz Kaltim (JK). Lanjutan artikel sebagai berikut:

Puncak dari dekonstruksi dalam jazz terjadi pada tahun 1965-an yang ditandai denagn hadirnya free jazz. Gaya ini Baca lebih lanjut

Comments: Memahami Musik Jazz (1)

19 Des

Diana Krall

Tulisan 1 dari 2 seri tulisan:
Berikut adalah komentar JK terhadap artikel dengan judul “Memahami Musik Jazz”. Artikel ini dapat dilihat pada http://101jass.blogspot.com/2009/03/memahami-musik-jazz.html
Artikel diissued tanggal 3 Juni 2009, 03:42:00 PM and Author: Jass FM. Disetiap paragraf, kami ssipkan komentar dari Jazz Kaltim (JK). Artikel sebagai berikut:
Hingga saat ini musik jazz di tanah air terus berjuang untuk dapat menjangkau berbagai lapisan dalam masyarakat. Ironisnya musik ini belum mampu menjangkau seluruh lapisan, khususnya lapisan bawah. Bahkan ada sementara anggapan, kalau bukan stereotype, yang menyatakan bahwa jazz identik dengan gaya hidup lapisan menengah keatas. Musik Jazz ada kecenderungan hanya difahami, dinikmati, dan dikonsumsi oleh orang-orang yang tergolong “gedongan” seperti kaum terpelajar, pengusaha, pejabat, dan selebriti. Sialnya lagi ada sementara anggapan bahwa karena musik jazz mempunya sofistikasi yang tinggi apabila maka ingin memahami orang harus memiliki intelegensia yang lebih dari pada pendengar musik lain. Argument inilah yang memperkuat dugaan mengapa jazz hanya dimiliki lapisan menengah ke atas.
JK: Agak kurang setuju dengan anggapan bahwa JAZZ Baca lebih lanjut

Comments: Musik Jazz Indonesia Masih Sebatas Menghibur (2 – Tamat)

19 Des

Marilah kita sejenak menengok kembali ke satu pendapat yang ditulis nyaris tiga tahun yang lalu. Judulnya “Musik Jazz Indonesia Masih Sebatas Menghibur.” Lumayan menarik untuk disimak. Menarik untuk dibahas oleh tim redaksi Jazz Kaltim (JK).
Tulisan ini seri ke 2 (tamat), sambungan dari serial 1 dengan judul yang sama. Disadur dan dapat di back link pada http://www.antaranews.com/view/?i=1202223038&c=SBH&s=
JK menambahkan comments dengan font italic. Simak saja berikut:

Parkdrive yang memadukan JAZZ standard dengan musik modern,

Park Drive

Bobb Quartet beraliran “berat” hard bob,

BOBB PROJECT: donny sundjoyo "JAZZ bassist" & titi sjuman "sweet lady JAZZ drummer

Rieka Roslan & Ali Akbar mantan The Groove berkolaborasi dengan Aksan Sjuman di Ngayog-JAZZ, Baca lebih lanjut

Comments: Musik Jazz Indonesia Masih Sebatas Menghibur (1)

19 Des

Treasury Of Jazz

Marilah kita sejenak menengok kembali ke satu pendapat yang ditulis nyaris tiga tahun yang lalu. Judulnya “Musik Jazz Indonesia Masih Sebatas Menghibur.” Lumayan menarik untuk disimak. Menarik untuk dibahas oleh tim redaksi Jazz Kaltim (JK).
Tulisan ini seri ke 1 dari 2 tulisan, dapat di back link pada http://www.antaranews.com/view/?i=1202223038&c=SBH&s=
JK menambahkan comments dengan font italic. Simak saja berikut:

Selasa, 5 Pebruari 2008 21:50 WIB, dibaca 1980 kali
Jakarta (ANTARA News) – Pengamat musik Denny Sakrie mengungkapkan, di masa datang musik jazz di Indonesia akan tetap eksis meski sesungguhnya bukan genre jazz yang apresiatif, melainkan jazz yang “menghibur” Baca lebih lanjut

Wynton Marsalis, Barack Obama and JAZZ Music (versi Mbak Gadis) – 3 Tamat

19 Des
obama & music COURTESY guardianDOTcoDOTuk

Tulisan akhir dari 3 seri pada blog mahasiswi FKUI, Gadis namanya, di http://gadis7.wordpress.com, tentang JAZZ versi wawancara dengan Wynton Marsalis, trumpeter JAZZ terkemuka generasi muda AS:

Beberapa tahun kemudian, Marsalis berubah pikiran. “Ketika saya memasuki usia dua puluhan tahun dan mengenal orang-orang ini sebagai kolega bermusik, dan benar-benar mendengarkan mereka bermain musik, ternyata saya punya pendapat yang salah. Baca lebih lanjut

Wynton Marsalis, Barack Obama and JAZZ Music (versi Mbak Gadis) – 2

19 Des
obama & music COURTESY guardianDOTcoDOTuk

Satu lagi, putri issued tulisan tetangga kost tentang musik JAZZ, blog mahasiswi FKUI, Gadis namanya, di http://gadis7.wordpress.com, keterkaitan Barack Obama dengan JAZZ versi wawancara dengan Wynton Marsalis, trumpeter JAZZ terkemuka dari kalangan generasi muda AS.
Tulisan 2 dari 3 seri:

Sejauh ini perhatian Marsalis banyak terjalin pada politik, musik dan budaya Amerika Serikat. Ketika saya bertanya padanya apakah JAZZ itu, Marsalis cepat Baca lebih lanjut

Wynton Marsalis, Barack Obama and JAZZ Music (versi Mbak Gadis) 1

19 Des

Satu lagi, putri issued tulisan tetangga kost tentang musik JAZZ, blog mahasiswi FKUI, Gadis namanya, di http://gadis7.wordpress.com, keterkaitan Barack Obama dengan JAZZ versi wawancara dengan Wynton Marsalis, trumpeter JAZZ terkemuka dari kalangan generasi muda AS.
Seri 1 dari 3 tulisan:

Mumpung Gadis lagi pusing abis capek semalaman tugas masuk jaga malam di RSCM, pas co-ass di poli interna, jadi teringat kunjungan Barack Obama berapa hari yang lalu. Lagi googling tentang musik JAZZ, Gadis temuin suatu artikel di http://www.telegraph.co.uk yang ditulis oleh Martin Gayford. Judul aslinya sih “Wynton Marsalis: the Barack Obama of JAZZ.” Jadi hubungan antara sang trumpeter JAZZ legendaris muda Wynton Marsalis dengan Barack Obama, sang Presiden AS.
Kelihatannya sih, bisa juga buat sharing tentang musik JAZZ ke temen-temen Gadis yang sama-sama suka ama JAZZ di blog ini. Aku sadur menjadi terjemahan bebas versi Gadis dari link websitenya di http://www.telegraph.co.uk/culture/music/5016106/Wynton-Marsalis-the-Barack-Obama-of-jazz.html seperti ini:

wynton marsalis quartet_COURTESY telegraphDOTcoDOTuk

Peniup terompet dan komposer musik JAZZ muda Wynton Marsalis percaya Baca lebih lanjut

Comments: Demokrasi Dalam Musik JAZZ (2)

19 Des

Comments JK (Jazz Kaltim, di http://jazzkaltim.wordpress.com ) terhadap artikel dengan judul “Demokrasi Dalam Musik JAZZ.” Tulisan 2 dari 3 seri:
Musik jazz, justru, merupakan musik yang tidak monoton dan memiliki siklus hidup yang panjang sekali. Mungkin dalam hal siklus hidup musik jazz berada Baca lebih lanjut

Comments: Demokrasi Dalam Musik JAZZ (1)

19 Des

Tulisan 1 dari 3 seri:
Ada lagi comments JK (Jazz Kaltim, di http://jazzkaltim.wordpress.com ) terhadap artikel dengan judul “Demokrasi Dalam Musik JAZZ.” Artikel ini dapat dilihat pada http://101jass.blogspot.com/2009/03/demokrasi-dalam-musik-jazz.html
Artikel diissued tanggal 3 April 2009, 12:58:00 PM dengan Author: Jass FM. Pada setiap alinea, kami sisipkan komentar dari Jazz Kaltim (JK). Artikel tersebut disadur sebagai berikut:

Boleh dibilang dari berbagai jenis musik, Jazz merupakan musik yang paling mementingkan keseimbangan antara penampilan individu dan keutuhan kelompok. Dibandingkan musik jenis lain yang terpola baku, musik jazz lebih menggunakan pola sebagai suatu bentuk kesepakatan kelompok yang dengan konsisten dilaksanakan secara bersama-sama. Namun kesepakatan itu bukanlah merupakan rambu-rambu yang mati, karena diantara rambu-rambu tersebut musik jazz memberi kesempatan pada tiap individu untuk mengajukan pendapat tiap pribadi. Jadilah harmoni yang menjadi ciri khas musik jazz.
JK: Memang benar, improvisasi sekaligus mengajarkan juga kedisiplinan Baca lebih lanjut

Comments: Pengantar Menuju Studi Komunitas JAZZ di Indonesia (2) Tamat

17 Des

titi sjuman "sexy JAZZ drummer"

Dikutip dari http://jazzkaltim.wordpress.com (JK) sebagai berikut:
Ini artikel lanjutan dari jilid 1. Agak serius ngebahas musik JAZZ. Karena pakai “daftar pustaka” segala. Artikel di http://www.wartajazz.com/opini-jazz/2010/11/09/pengantar-menuju-studi-komunitas-jazz-di-indonesia/
Seperti biasa, comments JK dalam bentuk font italic. Karena panjang, tulisan dibagi 2. Ini tulisan ke 2 dari 2 serial, tulisan terakhir. Okay kita mulai:

"sexy JAZZ pianist" Diana Krall courtesy beirutnightlifedotcom

Irawati dalam Musik Jazz dan Dangdut dalam Analisa Stratifikasi (1992), semakin meneguhkan jazz sebagai musik elite dimana menurutnya terdapat perbedaan antara konsumen musik jazz dengan dangdut, konsumen musik jazz lebih banyak dari golongan atas sedangkan dangdut sebaliknya.
JK: Kalau kita survey perlahan-lahan secara komprehensif, bahkan akan ditemui kondisi sebaliknya. Golongan bawah mempunyai komunitas JAZZ mania antar tetangga RT nya. Sebaliknya golongan atas ada yang membuat “dangdut party” diantara sesama mereka secara eksklusif.
R.M Mulyadi dalam Industri Musik Nasional (Pop, Rock, Jazz) Baca lebih lanjut

Comments: Pengantar Menuju Studi Komunitas JAZZ di Indonesia (1)

17 Des

diana krall "JAZZ pianist & singer" courtesy topbollywood2011dotblogspotdotcom

Dikutip dari http://jazzkaltim.wordpress.com (JK) sebagai berikut:
Sekarang giliran agak serius ngebahas musik JAZZ. Karena pakai “daftar pustaka” segala. Artikel di http://www.wartajazz.com/opini-jazz/2010/11/09/pengantar-menuju-studi-komunitas-jazz-di-indonesia/
Seperti biasa, comments JK dalam bentuk font italic. Karena panjang, tulisan dibagi 2. Ini tulisan ke 1 dari 2 serial. Okay kita mulai:

Posted on 09 November 2010 by Oki Rahadianto M.Si
Produksi pengetahuan terdahulu mengenai komunitas jazz di Amerika masih diwarnai oleh diskriminasi rasial. Sebagai contoh, studi mengenai komunitas jazz yaitu The Jazz Community karya Mirriam dan Womack (1960) dan Theory of Jazz Communities karya Stebbins (1968) Baca lebih lanjut

Musik JAZZ Tidak Selalu Membosankan!

25 Nov

Putri nemuin artikel ini di cyberspace, di http://jazzkaltim.wordpress.com tentang musik JAZZ yang menarik seperti ini:

JK menemukan artikel ini setelah googling tentang musik JAZZ di cyberspace. Tampaknya tulisan ini merupakan salah satu tugas karya tulis mahasiswa Universitas Gunadarma di bidang ilmu sosial dasar pada tanggal 14 Januari 2010. Namanya Randy Yolenda Yudianto. Dapat dicheck pada http://community.gunadarma.ac.id/user/randyyudianto/blogs sebagai berikut:

Tugas ILmu Sosial Dasar (Menulis Bebas)
Posted On: 14/01/2010 17:55:23
Name : Randy Yolenda Yudianto, Class : 2 SA 01, NPM : 10608137

Oleh masih sangat minimnya perhatian masyarakat, terutama Indonesia, terhadap jenis musik ini, seperti halnya musik klasik, sebagian besar orang memang cenderung menganggap jenis musik ini terlalu berat, abstrak, dan sulit untuk dicerna. Disamping itu, jazz acap kali distereotipkan Baca lebih lanjut