Comments: Musik Jazz Indonesia Masih Sebatas Menghibur (2 – Tamat)

19 Des

Marilah kita sejenak menengok kembali ke satu pendapat yang ditulis nyaris tiga tahun yang lalu. Judulnya “Musik Jazz Indonesia Masih Sebatas Menghibur.” Lumayan menarik untuk disimak. Menarik untuk dibahas oleh tim redaksi Jazz Kaltim (JK).
Tulisan ini seri ke 2 (tamat), sambungan dari serial 1 dengan judul yang sama. Disadur dan dapat di back link pada http://www.antaranews.com/view/?i=1202223038&c=SBH&s=
JK menambahkan comments dengan font italic. Simak saja berikut:

Parkdrive yang memadukan JAZZ standard dengan musik modern,

Park Drive

Bobb Quartet beraliran “berat” hard bob,

BOBB PROJECT: donny sundjoyo "JAZZ bassist" & titi sjuman "sweet lady JAZZ drummer

Rieka Roslan & Ali Akbar mantan The Groove berkolaborasi dengan Aksan Sjuman di Ngayog-JAZZ,

wong aksan sjuman n titi sjuman

Barry Likumahuwa Project aliran JAZZ rock,

Idang Rasyidi & friends

senior JAZZer bang Idang Rasjidi dengan grup Special Funk Projectnya. Membuat soul JAZZy dan tubuh bergoyang-goyang happy.
Sementara itu musisi jazz Indra Lesmana mengatakan musik jazz yang kental nuansa new soul atau funk tersebut sesungguhnya bukan masuk genre jazz. “Itu bukan jazz, mereka tidak punya latar belakang musik jazz. Mereka biasanya musisi pop yang mendengarkan jazz sehingga jenis musik yang dimainkan akan terdengar berbeda juga,” katanya.

titi sjuman "drummer JAZZ cantik"

Senada dengan Denny, Indra mengatakan aliran musik band-band baru tersebut memang diakui sangat mudah diterima masyarakat, namun sekaligus membuat masyarakat terjebak pada pengertian yang salah terhadap musik jazz. “Musik mereka jauh sekali dari musik jazz, spirit eksplorasi dalam musiknya memang dekat dengan jazz, tetapi mereka melahirkan rithm-rithm baru yang sebenarnya bukan jazz. Eksplorasinya itu sendiri lebih ke soul dan funk,” ujar Indra.
JK: No comment! Sudah disebutkan.

titi sjuman "sexy JAZZ drummer"

Saat disinggung tentang perkembangan musik jazz Indonesia di tahun-tahun mendatang, Indra mengatakan sejumlah musisi-musisi muda yang “setia” pada musik jazz masih ada, seperti misalnya Indra Aziz. Musisi-musisi muda ini belajar musik jazz dengan serius dan melahirkan karya-karya yang baru dan berkarakter.
“Musik semacam itu suatu saat akan mencapai titik kulminasi dan ditinggalkan, nanti akan ada tren baru lagi yang menggantikan. Sebab pada dasarnya musik tidak bisa dipisahkand dari industri musik, yang selalu mencari sesuatu yang baru,” demikian ujar Denny, menambahkan Indra.(*)

(TAMAT)

Tinggalkan komentar